Have an account?
Posted by IMMPB on Jumat, 02 April 2010 in
Oleh: Nur. Mahfud
Biro Jaringan IMMPB periode 2009/2010

Pada dasarnya dakwah islamiyah adalah proses transformasi atau perubahan dari yang tidak baik kearah yang lebih baik hingga terbangun kehidupan individu dan kemasyarakatan yang islami.

Dalam islam, dakwah merupakan kewajiban yang harus ditegakkan. Berdakwah dapat dilakukan secara individual ataupun berkelompok. Kewajiban untuk berdakwah yang ditujukan pada setiap individual terdapat pada firman Allah SWT:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. “(An Nahl: 125)

Selain itu umat islam juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdakwah secara berkolompok

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. “ (Ali Imran: 104)

Dalam perjalanan sejarahnya, dakwah islamiyah adalah upaya agar agama islam tegak di muka bumi dan dapat membimbing totalitas kehidupan manusia dalam menuju cita-cita hidupnya, yaitu kesejahteraan ruhani dan jasmani, duniawi dan ukhrawi. Dengan kata lain dakwah islamiyah berusaha mewujudkan peran khilafah manusia dalam rangka menciptakan peradaban yang sejalan dengan kehendak ilahi.

Dakwah tidak luput dari kata tantangan karena life is never flat, baik itu tantangan moral maupun tantangan social-politik. Ditambah lagi dakwah saat ini sedang menghadapi sebuah krisis yang telah di gambarkan Rasulullah SAW.

“bagaimana kalian, jika wanita-wanita telah bejat, para pemuda berbuat fasik dan kamu meninggalkan jihad? Para sahabat bertanya, “Apakah hal demikian bakal terjadi wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “benar, dan demi diriku yang dalam genggaman-Nya, lebih dahsyat dari itu pun bakal terjadi. Bagaimana kalian jika kalian tidak memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar?” Para sahabat bertanya, “Apakah hal itu bakal terjadi wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “benar, dan demi diriku yang dalam genggaman-Nya, lebih hebat dari itu pun bakal terjadi.” Mereka bertanya, “apakah yang lebih hebat itu?” Nabi menjawab, “ Bagaimana kalian jika memandang yang ma’ruf sebagai yang munkar dan memandang yang munkar sebagai yang ma’ruf?” Para sahabat bertanya, “Apakah hal demikian bakal terjadi wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “benar, dan demi diriku yang dalam genggaman-Nya, lebih dahsyat dari itu pun bakal terjadi. Bagaimana kalian jika kamu memerintahkan yang munkar dan melarang yang ma’ruf?” Para sahabat bertanya, “Apakah hal itu bakal terjadi wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “benar, lebih hebat dari itu pun bakal terjadi. Allah SWT berfirman dalam hadist Qudsi, “demi diriku, aku bersumpah akan kutimpakan kepada mereka fitnah dimana orang-orang bijak menjadi kebingungan”

Selain itu tantangan di jalan dakwah ini tak jarang berasal dari pergerakan, diri sendiri, keluarga ataupun lingkungan. Dengan tantangan seperti itu tak heran jika terjadi sebuah fenomena berguguran di jalan dakwah yang panjang ini. Oleh karena itu saat ini sangat diperlukan melakukan pembangunan aktivis dakwah yang tangguh untuk menghadapi sejumlah tantangan dakwah.

Dan yakinlah bahwa aktivitas dan amal dalam dakwah ini adalah salah satu jalan yang mengantarkan kita kepada tujuan utama kita hidup di dunia, yaitu memperoleh ridho Allah SWT.

1 Response to “Dakwah, its True Way of Life”:

Posting Komentar